“Teori Organisasi
Umum”
Nama : Dini
Dwi Rahayu
Kelas : 2KA17
NPM :
12111155
FAKULTAS ILMU
KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI
JURUSAN SISTEM
INFORMASI
UNIVERSITAS
GUNADARMA
BAB I
PENDAHULUAN
aa.
Latar Belakang
Dalam berkembangnya kemajuan
zaman yang semakin modern, kehidupan dunia tentu tidak lepas dari sebuah
organisasi. Apalagi era sekarang ini banyak bermunculan organisasi-organisasi
internasional maupun nasional, baik formal maupun informal. Didalam kehidupan
bermasyarakat, pasti memiliki sebuah organisasi, tidak hanya organisasi negara,
politik, sosial, bahkan dalam kalangan mahasiswa dan pelajar pun mempunyai
organisasi. Sebuah negara dapat dikatakan maju apabila masyarakat dalam negara
tersebut memiliki pemikiran yang cerdas, jiwa kepemimpinan yang hebat dan
mempunyai pengalaman dan pengetahuan yang luas. Karena maju nya sebuah negara
di dorong oleh masyarakat itu sendiri. Jiwa kepemimpinan, pemikiran yang hebat
dan pengalaman juga pengetahuan yang luas bisa didapatkan dalam sebuah
organisasi. Khusunya generasi muda, karena generasi muda merupakan cikal bakal
organisator untuk negara. Mahasiswa dapat
dikatakan sebagai kelompok generasi muda yang sedang belajar atau menuntut ilmu
di perguruan tinggi dengan mengambil jurusan/program studi
tertentu. Aktivitas mereka adalah belajar ilmu pengetahuan, berorganisasi,
dan belajar menjadi pemimpin.Pemimpin inilah yang akan membawa kemana
arah negara nya. Sesungguhnya,
di pundak mahasiswalah sebagian besar nasib masa depan suatu bangsa
dipertaruhkan.
Dari uraian diatas, timbul keinginan untuk membahas bentuk sebuah organisasi dalam kalangan mahasiswa. Adapun judul dalam penulisan ilmiah ini yaitu “Organisasi Mahasiswa”.
Dari uraian diatas, timbul keinginan untuk membahas bentuk sebuah organisasi dalam kalangan mahasiswa. Adapun judul dalam penulisan ilmiah ini yaitu “Organisasi Mahasiswa”.
bb.
Rumusan Masalah
Terbentuknya sebuah
organisasi berawal dari banyak faktor dan motif kesamaan pandangan hidup,
tujuan, dan status sosial. Maka tidak heran organisasi memicu banyak kejadian
hebat dalam sejarah manusia seperti perseteruan, konflik, bahkan peperangan.
Lalu bagaimana cara mengatasi perseteruan dan konflik dalam organisasi
mahasiswa?
Tetapi, baik
organisasi itu besar atau kecil juga terbukti mampu memberi obat bagi semua
masalah tersebut. Karena sebenarnya organisasi adalah jembatan bagi satu
komunitas dengan komunitas lainnya, bukan untuk memecah dan menghancurkan.
cc.
Tujuan Penulisan
Tujuan dalam
penulisan ilmiah mengenai organisasi mahasiswa ini, agar bisa menambah wawasan
bagi para pembaca dalam organisasi di kalangan mahasiswa, dapat mengetahui
bentuk, tipe dan macam-macam apa yang ada dalam organisasi mahasiswa. Juga
untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah softskill.
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian Organisasi dan
Organisasi Mahasiswa
Secara umum, pengertian dari organisasi yang kita kenal
yaitu organisasi merupakan sekumpulan
orang yang mempunyai tujuan yang sama. Kelompok mahasiswa sejati dikenal karena
kiprahnya yang seimbang antara menuntut ilmu dan beraktivitas di organisasi.
Para mahasiswa mempunyai eksistensi yang sangat diperhitungkan dalam kehidupan masyarakat suatu negara. Kelompok mahasiswa yang yang mempunyai peran untuk ikut mempengaruhi arah kehidupan sosial politik bangsa, yaitu sebagai agent of change dan agent of sosio control. Biasanya kelompok ini menempati posisi yang cukup penting dalam organisasi kemahasiswaan.Jadi, organisasi mahasiswa merupakan organisasi yang beranggotakan mahasiswa sebagai wadah kegiatan ko dan atau ekstra kurikuler.
Para mahasiswa mempunyai eksistensi yang sangat diperhitungkan dalam kehidupan masyarakat suatu negara. Kelompok mahasiswa yang yang mempunyai peran untuk ikut mempengaruhi arah kehidupan sosial politik bangsa, yaitu sebagai agent of change dan agent of sosio control. Biasanya kelompok ini menempati posisi yang cukup penting dalam organisasi kemahasiswaan.Jadi, organisasi mahasiswa merupakan organisasi yang beranggotakan mahasiswa sebagai wadah kegiatan ko dan atau ekstra kurikuler.
Secara
sederhana organisasi mahasiswa dapat diartikan sebagai wadah atau organisasi,
tempat di mana mahasiswa mengembangkan diri, beraktivitas dan menyalurkan minat
bakatnya. Dari pengertian ini terkandung makna bahwa organisasi mahasiswa
berbeda dengan organisasi lain seperti halnya organisasi politik atau
organisasi profesi. Fungsi utama dari organisasi mahasiswa adalah sebagai wadah
pembelajaran dan wahana pengembangan diri mahasiswa. Organisasi ini dapat berupa organisasi kemahasiswaan intra kampus, organisasi kemahasiswaan ekstra
kampus, maupun semacam ikatan mahasiswa kedaerahan yang pada umumnya beranggotakan
lintas atau antar kampus.
Peran Mahasiswa
Ada dua peran penting yang
dimainkan oleh mahasiswa. Pertama, sebagai agent of change dan yang keduaagent of sosio control.
Ø Peran yang pertama
ini agent of change menjadikan mereka
sebagai kelompok yang senantiasa berusaha memperjuangkan perubahan dan
pembaharuan dalam lingkungannya. Baik skala kecil kampus di mana mereka berada
bahkan kehidupan sosial politik masyarakat, bangsa dan Negara.
Ø Peran yang kedua
yaitu sebagai agent of sosio control.
Melalui peran ini mereka berupaya untuk melakukan
pengawasan. Ketika kekuasaan hanya dijadikan sebagai alat memperkaya diri atau
menyengsarakan rakyat dengan KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme), maka
mahasiswa bergerak.
Mereka tampil dan berusaha untuk mencegah serta mengingatkan
pihak penguasa.
Agent of sosio control menjadikan mereka
menjadi semacam wasit yang bertugas untuk mengantisipasi dan menghindari
terjadinya kecurangan dan penghianatan dari para penguasa yang memiliki
kecenderungan untuk menyimpang.
Tipe Organisasi
Organisasi dapat dibedakan menjadi
dua macam, yaitu organisasi formal dan organisasi informal. Pembagian tersebut
tergantung pada tingkat atau derajat mereka terstruktur. Namur dalam
kenyataannya tidak ada sebuah organisasi formal maupun informal yang sempurna.
Ø Organisasi formal
Organisasi formal ini mempunyai
struktural yang tersusun dan terencana dengan baik, yang menerangkan
hubungan-hubungan otoritasnya, kekuasaan, peraturan dan tanggung jawabnya.
Struktur yang ada juga menerangkan bagaimana bentuk hubungan dan melalui apa
komunikasi berlangsung. Kemudian menunjukkan tugas-tugas terspesifikasi bagi
masing-masing anggotanya. Organisasi formal tahan lama dan terencana dan mengingat
bahwa ditekankan mereka beraturan, maka mereka relatif bersifat tidak
fleksibel. Contoh organisasi formal ádalah perusahaan besar, badan-badan
pemerintah, dan universitas-universitas.
Ø Organisasi informal
Keanggotaan pada
organisasi-organisasi informal dapat dicapai baik secara sadar maupun tidak
sadar, dan kerap kali sulit untuk menentukan waktu eksak seseorang menjadi
anggota organisasi tersebut. Sifat eksak hubungan antar anggota dan bahkan
tujuan organisasi yang bersangkutan tidak terspesifikasi. Contoh organisasi
informal adalah pertemuan tidak resmi seperti makan malam bersama.
Organisasi informal dapat dialihkan
menjadi organisasi formal apabila hubungan didalamnya dan kegiatan yang
dilakukan terstruktur dan terumuskan.
Didalam organisasi
mahasiswa ini ada yang bersifat legal, ada juga yang belum di sah kan. Organisasi Mahasiswa tidak boleh
keluar dari rambu-rambu utama tugas dan fungsi perguruan tinggi yaitu tri darma
perguruan tinggi, seperti pendidikan,
penelitian dan pengabdian tanpa kehilangan daya kritis dan tetap berjuang
atas nama mahasiswa, bukan pribadi atau golongan.
v
Organisasi Intra
dan Ekstra Kampus
Maksudnya yaitu
organisasi yang berada di dalam kampus, yang ruang lingkup kegiatan dan
anggotanya hanya terbatas pada mahasiswa yang ada di kampus tersebut atau
sewaktu-waktu melibatkan peserta dari luar. Selanjutnya, organisasi intra
terbagi dalam dua bagian, yaitu pertama, berdasarkan ruang lingkupnya yang
terdiri dari organisasi tingkat jurusan (ruang lingkupnya satu jurusan),
organisasi tingkat fakultas (ruang lingkupnya satu fakultas) dan organisasi
tingkat universitas (ruang lingkupnya tingkat universitas). Kedua, organisasi
berdasarkan minat dan bakat atau lebih dikenal dengan nama UKM (Unit Kegiatan
Mahasiswa) dengan ruang lingkupnya ada yang setingkat fakultas dan yang lebih
banyak setingkat universitas. Contoh organisasi yang termasuk UKM diantaranya
Unit Kerohanian Islam (tingkat fakultas/universitas), Kelompok Mahasiswa
Pencinta Alam, Unit Teater Mahasiswa, Unit Olahraga (Karate, Taekwondo, Tenis)
dan unit kegiatan yang lainnya.
Sedangkan
Organisasi ekstra kampus, Organisasi ini merupakan
kebalikan dari intra yaitu organisasi yang berada di luar kampus, di mana ruang
lingkup dan anggotanya adalah mahasiswa seperguruan tinggi atau lintas
perguruan tinggi. Perbedaan lainnya, bahwa organisasi ini bersifat nasional,
karena memiliki struktur organisasi di tingkat pusat sebagai pimpinan
tertinggi. Berbeda dengan organisasi intra yang anggotanya mahasiswa tingkat
diploma dan sarjana (S1), maka untuk organisasi ekstra terutama pimpinan
pengurus di tingkat pusat sebagian besar berstatus sebagai mahasiswa S2 atau
S3. Organisasi mahasiswa ekstra kampus misalnya HMI(Himpunan Mahasiswa Islam).
Macam-macam dalam organisasi mahasiswa dalam
kampus, seperti : BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa), Himpunan Mahasiswa dalam
Fakultasnya, Unit Kegiatan Mahasiswa.
Sedangkan yang
diluar kampus, misalnya Ikatan Organisasi Mahasiswa, Lingkar Studi Mahasiswa, Himpunan
Mahasiswa Islam dll.
Karakteristik Organisasi Ekstra
Kampus
Dibandingkan dengan organisasi intra, ada sejumlah karakteristik yang khas dan agak berbeda yang dimiliki oleh organisasi ekstra kampus atau Ormas Mahasiswa. Sebagian dari karakteristik tersebut adalah :
1. Mandiri dalam keuangan
Dalam menjalankan roda organisasi atau untuk membiayai berbagai kegiatannya, organisasi ekstra dituntut untuk mandiri atau mencari sendiri sumber dananya. Berbeda dengan organisasi intra, di mana sumber keuangan dapat diperoleh dari anggaran perguruan tingginya.
Kenyataan ini menuntut para aktivis ekstra kampus untuk kreatif, berfikir keras dan cerdas dalam rangka memenuhi kebutuhan finansial organisasinya. Roda organisasi atau kegiatan tidak akan berjalan dengan baik tanpa dukungan finansial yang memadai. Sebagian organisasi ekstra ada yang mengandalkan dari iuran wajib anggotanya, sebagian lain “mengemis” kepada alumninya yang telah sukses dan sebagian lain mencari sendiri dengan cara bisnis kecil-kecilan atau pengajuan proposal kepada perusahaan dan atau lembaga tertentu untuk kerjasama. Disinilah ada semacam proses pembelajaran berharga bagaimana caranya menggali dana tersebut.
Dalam menjalankan roda organisasi atau untuk membiayai berbagai kegiatannya, organisasi ekstra dituntut untuk mandiri atau mencari sendiri sumber dananya. Berbeda dengan organisasi intra, di mana sumber keuangan dapat diperoleh dari anggaran perguruan tingginya.
Kenyataan ini menuntut para aktivis ekstra kampus untuk kreatif, berfikir keras dan cerdas dalam rangka memenuhi kebutuhan finansial organisasinya. Roda organisasi atau kegiatan tidak akan berjalan dengan baik tanpa dukungan finansial yang memadai. Sebagian organisasi ekstra ada yang mengandalkan dari iuran wajib anggotanya, sebagian lain “mengemis” kepada alumninya yang telah sukses dan sebagian lain mencari sendiri dengan cara bisnis kecil-kecilan atau pengajuan proposal kepada perusahaan dan atau lembaga tertentu untuk kerjasama. Disinilah ada semacam proses pembelajaran berharga bagaimana caranya menggali dana tersebut.
2. Jaringan lebih luas
Mengingat keanggotaan organisasi ekstra bersifat nasional atau lintas perguruan tinggi, maka hubungan dan jaringan antara anggota menjadi lebih luas. Hal ini merupakan salah satu kelebihan karena nantinya akan menjadi modal dalam meraih sukses ketika sudah terjun di masyarakat. Apalagi hubungan telah dibangun dengan para alumni yang telah mapan dalam bidang pekerjaan atau profesi tertentu. Berbagai peluang untuk mengakses informasi atau kerjasama menjadi lebih terbuka lebar.
Mengingat keanggotaan organisasi ekstra bersifat nasional atau lintas perguruan tinggi, maka hubungan dan jaringan antara anggota menjadi lebih luas. Hal ini merupakan salah satu kelebihan karena nantinya akan menjadi modal dalam meraih sukses ketika sudah terjun di masyarakat. Apalagi hubungan telah dibangun dengan para alumni yang telah mapan dalam bidang pekerjaan atau profesi tertentu. Berbagai peluang untuk mengakses informasi atau kerjasama menjadi lebih terbuka lebar.
3. Membangun ketajaman intelektual
Sering diadakannya kegiatan-kegiatan keilmuan seperti diskusi, seminar, pelatihan atau bedah buku, memungkinkan para anggotanya memiliki wawasan yang luas, kemampuan berfikir baik dan ketajaman intelektualnya terkembangkan serta yang penting lagi memiliki kemampuan analisa dan daya kritis tinggi dalam melihat sebuah persoalan. Sehingga sangat wajar aktivis ekstra banyak yang berhasil menjadi cendekiawan, akademisi, politisi atau pengusaha.
Sering diadakannya kegiatan-kegiatan keilmuan seperti diskusi, seminar, pelatihan atau bedah buku, memungkinkan para anggotanya memiliki wawasan yang luas, kemampuan berfikir baik dan ketajaman intelektualnya terkembangkan serta yang penting lagi memiliki kemampuan analisa dan daya kritis tinggi dalam melihat sebuah persoalan. Sehingga sangat wajar aktivis ekstra banyak yang berhasil menjadi cendekiawan, akademisi, politisi atau pengusaha.
4. Menyiapkan untuk menjadi pemimpin
Yang tidak kalah pentingnya bahwa proses pengkaderan di organisasi ekstra menjadi wahana untuk menyiapkan diri menjadi pemimpin. Baik sebagai pemimpin diri sendiri, pemimpin keluarga, pemimpin organisasi maupun pemimpin masyarakat, bangsa dan Negara. Proses inilah yang dapat dlihat dari banyaknya mantan aktivis ekstra yang berhasil menjadi pemimpin bangsa dan masyarakat.
Yang tidak kalah pentingnya bahwa proses pengkaderan di organisasi ekstra menjadi wahana untuk menyiapkan diri menjadi pemimpin. Baik sebagai pemimpin diri sendiri, pemimpin keluarga, pemimpin organisasi maupun pemimpin masyarakat, bangsa dan Negara. Proses inilah yang dapat dlihat dari banyaknya mantan aktivis ekstra yang berhasil menjadi pemimpin bangsa dan masyarakat.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Organisasi
adalah ajang pembelajaran kehidupan idealitas organisasi mahasiswa. Dimana
selain berorganisasi mahasiswa juga mempunyai kewajiban utama, yaitu belajar.
Jadi secara idealnya, organisasi yang ada, haruslah lebih menunjang proses
‘belajar’ para anggotanya dan bisa membantu untuk menunaikan amanat bangsa dan
negara. Dalam organisasi pasti memicu banyak kejadian hebat dalam sejarah
manusia seperti perseteruan, konflik, bahkan peperangan, namun untuk mengatasi
hal itu, perlu ada pemikiran-pemikiran yang lebih hebat, lebih kritis dan lebih
berpikir sehat, agar konflik-konflik tersebut dapat terselesaikan. Didalam
organisasi memang banyak pemikiran yang berbeda-beda, tapi justru dari
perbedaan itu harus bisa kita satukan untuk mencapai tujuan bersama, karena
itulah arti dari sebuah organisasi. Walaupun beda pemikiran, beda pendapat,
tetapi tetap satu tujuan.
Ada
dua peran penting yang dimainkan oleh mahasiswa. Pertama, sebagai agent of change dan yang keduaagent of sosio control.
Organisasi
Mahasiswa tidak boleh keluar
dari rambu-rambu utama tugas dan fungsi perguruan tinggi yaitu tri darma
perguruan tinggi, seperti pendidikan,
penelitian dan pengabdian tanpa kehilangan daya kritis dan tetap berjuang
atas nama mahasiswa, bukan pribadi atau golongan.
Saran
Dalam penulisan ilmiah mengenai organisasi mahasiswa ini,
penulis menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari sempurna, maka segala
kritik dan saran yang sifatnya membangun, akan senantiasa saya terima.
Penulis berharap semoga
tulisan ini bermanfaat bagi para pembacanya.