Selasa, 20 November 2012

ORGANISASI MAHASISWA


ORGANISASI MAHASISWA
“Teori Organisasi Umum”



Nama          : Dini Dwi Rahayu
Kelas           : 2KA17
NPM           : 12111155




FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI
JURUSAN SISTEM INFORMASI
UNIVERSITAS GUNADARMA


BAB I
PENDAHULUAN

aa.      Latar Belakang

Dalam berkembangnya kemajuan zaman yang semakin modern, kehidupan dunia tentu tidak lepas dari sebuah organisasi. Apalagi era sekarang ini banyak bermunculan organisasi-organisasi internasional maupun nasional, baik formal maupun informal. Didalam kehidupan bermasyarakat, pasti memiliki sebuah organisasi, tidak hanya organisasi negara, politik, sosial, bahkan dalam kalangan mahasiswa dan pelajar pun mempunyai organisasi. Sebuah negara dapat dikatakan maju apabila masyarakat dalam negara tersebut memiliki pemikiran yang cerdas, jiwa kepemimpinan yang hebat dan mempunyai pengalaman dan pengetahuan yang luas. Karena maju nya sebuah negara di dorong oleh masyarakat itu sendiri. Jiwa kepemimpinan, pemikiran yang hebat dan pengalaman juga pengetahuan yang luas bisa didapatkan dalam sebuah organisasi. Khusunya generasi muda, karena generasi muda merupakan cikal bakal organisator untuk negara. Mahasiswa dapat dikatakan sebagai kelompok generasi muda yang sedang belajar atau menuntut ilmu di perguruan tinggi dengan mengambil jurusan/program studi tertentu. Aktivitas mereka adalah belajar ilmu pengetahuan, berorganisasi, dan belajar menjadi pemimpin.Pemimpin inilah yang akan membawa kemana arah negara nya. Sesungguhnya, di pundak mahasiswalah sebagian besar nasib masa depan suatu bangsa dipertaruhkan.
Dari uraian diatas, timbul keinginan untuk membahas bentuk sebuah organisasi dalam kalangan mahasiswa. Adapun judul dalam penulisan ilmiah ini yaitu “Organisasi Mahasiswa”.

bb.      Rumusan Masalah

Terbentuknya sebuah organisasi berawal dari banyak faktor dan motif kesamaan pandangan hidup, tujuan, dan status sosial. Maka tidak heran organisasi memicu banyak kejadian hebat dalam sejarah manusia seperti perseteruan, konflik, bahkan peperangan. Lalu bagaimana cara mengatasi perseteruan dan konflik dalam organisasi mahasiswa?
Tetapi, baik organisasi itu besar atau kecil juga terbukti mampu memberi obat bagi semua masalah tersebut. Karena sebenarnya organisasi adalah jembatan bagi satu komunitas dengan komunitas lainnya, bukan untuk memecah dan menghancurkan.

cc.       Tujuan Penulisan

Tujuan dalam penulisan ilmiah mengenai organisasi mahasiswa ini, agar bisa menambah wawasan bagi para pembaca dalam organisasi di kalangan mahasiswa, dapat mengetahui bentuk, tipe dan macam-macam apa yang ada dalam organisasi mahasiswa. Juga untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah softskill.




BAB II

PEMBAHASAN


Pengertian Organisasi dan Organisasi Mahasiswa

Secara umum, pengertian dari organisasi yang kita kenal yaitu organisasi merupakan  sekumpulan orang yang mempunyai tujuan yang sama. Kelompok mahasiswa sejati dikenal karena kiprahnya yang seimbang antara menuntut ilmu dan beraktivitas di organisasi.
Para mahasiswa mempunyai eksistensi yang sangat diperhitungkan dalam kehidupan masyarakat suatu negara. Kelompok mahasiswa yang yang mempunyai peran untuk ikut mempengaruhi arah kehidupan sosial politik bangsa, yaitu sebagai  agent of change dan agent of sosio control. Biasanya kelompok ini menempati posisi yang cukup penting dalam organisasi kemahasiswaan.
Jadi, organisasi mahasiswa merupakan organisasi yang beranggotakan mahasiswa sebagai wadah kegiatan ko dan atau ekstra kurikuler.
            Secara sederhana organisasi mahasiswa dapat diartikan sebagai wadah atau organisasi, tempat di mana mahasiswa mengembangkan diri, beraktivitas dan menyalurkan minat bakatnya. Dari pengertian ini terkandung makna bahwa organisasi mahasiswa berbeda dengan organisasi lain seperti halnya organisasi politik atau organisasi profesi. Fungsi utama dari organisasi mahasiswa adalah sebagai wadah pembelajaran dan wahana pengembangan diri mahasiswa. Organisasi ini dapat berupa organisasi kemahasiswaan intra kampus, organisasi kemahasiswaan ekstra kampus, maupun semacam ikatan mahasiswa kedaerahan yang pada umumnya beranggotakan lintas atau antar kampus.

Peran Mahasiswa
Ada dua peran penting yang dimainkan oleh mahasiswa. Pertama, sebagai agent of change dan yang keduaagent of sosio control.
Ø  Peran yang pertama ini agent of change menjadikan mereka sebagai kelompok yang senantiasa berusaha memperjuangkan perubahan dan pembaharuan dalam lingkungannya. Baik skala kecil kampus di mana mereka berada bahkan kehidupan sosial politik masyarakat, bangsa dan Negara.
Ø  Peran yang kedua yaitu sebagai agent of sosio control.
Melalui peran ini mereka berupaya untuk melakukan pengawasan. Ketika kekuasaan hanya dijadikan sebagai alat memperkaya diri atau menyengsarakan rakyat dengan KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme), maka mahasiswa bergerak.
Mereka tampil dan berusaha untuk mencegah serta mengingatkan pihak penguasa.
Agent of sosio control menjadikan mereka menjadi semacam wasit yang bertugas untuk mengantisipasi dan menghindari terjadinya kecurangan dan penghianatan dari para penguasa yang memiliki kecenderungan untuk menyimpang.

Tipe Organisasi
Organisasi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu organisasi formal dan organisasi informal. Pembagian tersebut tergantung pada tingkat atau derajat mereka terstruktur. Namur dalam kenyataannya tidak ada sebuah organisasi formal maupun informal yang sempurna.
Ø Organisasi formal 
Organisasi formal ini mempunyai struktural yang tersusun dan terencana dengan baik, yang menerangkan hubungan-hubungan otoritasnya, kekuasaan, peraturan dan tanggung jawabnya. Struktur yang ada juga menerangkan bagaimana bentuk hubungan dan melalui apa komunikasi berlangsung. Kemudian menunjukkan tugas-tugas terspesifikasi bagi masing-masing anggotanya. Organisasi formal tahan lama dan terencana dan mengingat bahwa ditekankan mereka beraturan, maka mereka relatif bersifat tidak fleksibel. Contoh organisasi formal ádalah perusahaan besar, badan-badan pemerintah, dan universitas-universitas.
Ø Organisasi informal 
Keanggotaan pada organisasi-organisasi informal dapat dicapai baik secara sadar maupun tidak sadar, dan kerap kali sulit untuk menentukan waktu eksak seseorang menjadi anggota organisasi tersebut. Sifat eksak hubungan antar anggota dan bahkan tujuan organisasi yang bersangkutan tidak terspesifikasi. Contoh organisasi informal adalah pertemuan tidak resmi seperti makan malam bersama.
Organisasi informal dapat dialihkan menjadi organisasi formal apabila hubungan didalamnya dan kegiatan yang dilakukan terstruktur dan terumuskan. 
Didalam organisasi mahasiswa ini ada yang bersifat legal, ada juga yang belum di sah kan. Organisasi Mahasiswa tidak boleh keluar dari rambu-rambu utama tugas dan fungsi perguruan tinggi yaitu tri darma perguruan tinggi, seperti pendidikan, penelitian dan pengabdian tanpa kehilangan daya kritis dan tetap berjuang atas nama mahasiswa, bukan pribadi atau golongan.

v  Organisasi Intra dan Ekstra Kampus
       Maksudnya yaitu organisasi yang berada di dalam kampus, yang ruang lingkup kegiatan dan anggotanya hanya terbatas pada mahasiswa yang ada di kampus tersebut atau sewaktu-waktu melibatkan peserta dari luar. Selanjutnya, organisasi intra terbagi dalam dua bagian, yaitu pertama, berdasarkan ruang lingkupnya yang terdiri dari organisasi tingkat jurusan (ruang lingkupnya satu jurusan), organisasi tingkat fakultas (ruang lingkupnya satu fakultas) dan organisasi tingkat universitas (ruang lingkupnya tingkat universitas). Kedua, organisasi berdasarkan minat dan bakat atau lebih dikenal dengan nama UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) dengan ruang lingkupnya ada yang setingkat fakultas dan yang lebih banyak setingkat universitas. Contoh organisasi yang termasuk UKM diantaranya Unit Kerohanian Islam (tingkat fakultas/universitas), Kelompok Mahasiswa Pencinta Alam, Unit Teater Mahasiswa, Unit Olahraga (Karate, Taekwondo, Tenis) dan unit kegiatan yang lainnya.
       Sedangkan Organisasi ekstra kampus, Organisasi ini merupakan kebalikan dari intra yaitu organisasi yang berada di luar kampus, di mana ruang lingkup dan anggotanya adalah mahasiswa seperguruan tinggi atau lintas perguruan tinggi. Perbedaan lainnya, bahwa organisasi ini bersifat nasional, karena memiliki struktur organisasi di tingkat pusat sebagai pimpinan tertinggi. Berbeda dengan organisasi intra yang anggotanya mahasiswa tingkat diploma dan sarjana (S1), maka untuk organisasi ekstra terutama pimpinan pengurus di tingkat pusat sebagian besar berstatus sebagai mahasiswa S2 atau S3. Organisasi mahasiswa ekstra kampus misalnya HMI(Himpunan Mahasiswa Islam).
                Macam-macam dalam organisasi mahasiswa dalam kampus, seperti : BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa), Himpunan Mahasiswa dalam Fakultasnya, Unit Kegiatan Mahasiswa.
Sedangkan yang diluar kampus, misalnya Ikatan Organisasi Mahasiswa, Lingkar Studi Mahasiswa, Himpunan Mahasiswa Islam dll.

Karakteristik Organisasi Ekstra Kampus

Dibandingkan dengan organisasi intra, ada sejumlah karakteristik yang khas dan agak berbeda yang dimiliki oleh organisasi ekstra kampus atau Ormas Mahasiswa. Sebagian dari karakteristik tersebut adalah :

1. Mandiri dalam keuangan
Dalam menjalankan roda organisasi atau untuk membiayai berbagai kegiatannya, organisasi ekstra dituntut untuk mandiri atau mencari sendiri sumber dananya. Berbeda dengan organisasi intra, di mana sumber keuangan dapat diperoleh dari anggaran perguruan tingginya.
Kenyataan ini menuntut para aktivis ekstra kampus untuk kreatif, berfikir keras dan cerdas dalam rangka memenuhi kebutuhan finansial organisasinya. Roda organisasi atau kegiatan tidak akan berjalan dengan baik tanpa dukungan finansial yang memadai. Sebagian organisasi ekstra ada yang mengandalkan dari iuran wajib anggotanya, sebagian lain “mengemis” kepada alumninya yang telah sukses dan sebagian lain mencari sendiri dengan cara bisnis kecil-kecilan atau pengajuan proposal kepada perusahaan dan atau lembaga tertentu untuk kerjasama. Disinilah ada semacam proses pembelajaran berharga bagaimana caranya menggali dana tersebut.

2. Jaringan lebih luas
Mengingat keanggotaan organisasi ekstra bersifat nasional atau lintas perguruan tinggi, maka hubungan dan jaringan antara anggota menjadi lebih luas. Hal ini merupakan salah satu kelebihan karena nantinya akan menjadi modal dalam meraih sukses ketika sudah terjun di masyarakat. Apalagi hubungan telah dibangun dengan para alumni yang telah mapan dalam bidang pekerjaan atau profesi tertentu. Berbagai peluang untuk mengakses informasi atau kerjasama menjadi lebih terbuka lebar.

3. Membangun ketajaman intelektual
Sering diadakannya kegiatan-kegiatan keilmuan seperti diskusi, seminar, pelatihan atau bedah buku, memungkinkan para anggotanya memiliki wawasan yang luas, kemampuan berfikir baik dan ketajaman intelektualnya terkembangkan serta yang penting lagi memiliki kemampuan analisa dan daya kritis tinggi dalam melihat sebuah persoalan. Sehingga sangat wajar aktivis ekstra banyak yang berhasil menjadi cendekiawan, akademisi, politisi atau pengusaha.

4. Menyiapkan untuk menjadi pemimpin
Yang tidak kalah pentingnya bahwa proses pengkaderan di organisasi ekstra menjadi wahana untuk menyiapkan diri menjadi pemimpin. Baik sebagai pemimpin diri sendiri, pemimpin keluarga, pemimpin organisasi maupun pemimpin masyarakat, bangsa dan Negara. Proses inilah yang dapat dlihat dari banyaknya mantan aktivis ekstra yang berhasil menjadi pemimpin bangsa dan masyarakat.




BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

          Organisasi adalah ajang pembelajaran kehidupan idealitas organisasi mahasiswa. Dimana selain berorganisasi mahasiswa juga mempunyai kewajiban utama, yaitu belajar. Jadi secara idealnya, organisasi yang ada, haruslah lebih menunjang proses ‘belajar’ para anggotanya dan bisa membantu untuk menunaikan amanat bangsa dan negara. Dalam organisasi pasti memicu banyak kejadian hebat dalam sejarah manusia seperti perseteruan, konflik, bahkan peperangan, namun untuk mengatasi hal itu, perlu ada pemikiran-pemikiran yang lebih hebat, lebih kritis dan lebih berpikir sehat, agar konflik-konflik tersebut dapat terselesaikan. Didalam organisasi memang banyak pemikiran yang berbeda-beda, tapi justru dari perbedaan itu harus bisa kita satukan untuk mencapai tujuan bersama, karena itulah arti dari sebuah organisasi. Walaupun beda pemikiran, beda pendapat, tetapi tetap satu tujuan.
   Ada dua peran penting yang dimainkan oleh mahasiswa. Pertama, sebagai agent of change dan yang keduaagent of sosio control.
   Organisasi Mahasiswa tidak boleh keluar dari rambu-rambu utama tugas dan fungsi perguruan tinggi yaitu tri darma perguruan tinggi, seperti pendidikan, penelitian dan pengabdian tanpa kehilangan daya kritis dan tetap berjuang atas nama mahasiswa, bukan pribadi atau golongan.


Saran

          Dalam penulisan ilmiah mengenai organisasi mahasiswa ini, penulis menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari sempurna, maka segala kritik dan saran yang sifatnya membangun, akan senantiasa saya terima.
   Penulis berharap semoga tulisan ini bermanfaat bagi para pembacanya.