Kamis, 07 November 2013

Resensi Film "My Name Is Khan"

      Bhs. Indonesia1
Nama : Dini Dwi Rahayu
NPM  : 12111155
Universitas  Gunadarma






 
Judul              : My Name Is Khan
Genre             : Drama India
 
Pemain           :          
  • Shahrukh Khan sebagai Rizwan Khan
  •  Kajol sebagai Mandira (Istri Rizwan Khan)
  • Jimmy Shergill sebagai Zakir Khan (Adik Rizwan Khan)
  • Sonya Jehan sebagai Haseena (Istri Rizwan Khan) 
  • Zarina Wahab sebagai Razia Khan (Ibu Rizwan Khan & Zakir Khan) 
  • Yuvaan Makaar sebagai Sameer (Anak dari Mandira) 
Sutradara       : Karan Johar
Produser        :
1.DharmaProductions
 2. Red Chilles Entertaiment

Tanggal Rilis : 12 Februari 2010
Harga Film     : Rp. 65.000,-

                                                                                                                                                         



Sinopsis Film “My Name Is Khan”

Film My Name Is Khan ini mengisahkan tentang perjalanan seorang muslim yang dituduh sebagai teroris. Rizwan Khan (Shahrukh Khan) yang  menderita Asperger's Syndrome. Rizwan mempunyai adik yang bernama Zakir (Jimmy Shergill) dan ibunya Razia Khan (Zarina Wahab) dalam sebuah keluarga kelas menengah di bagian Borivali Mumbai. Meskipun Rizwan tidak seperti orang-orang kebanyakan, karena sikapnya yang sedikit aneh seperti terus membungkuk, berjalan setengah melompat, tak menatap mata lawan bicaranya, bergumam menirukan suara-suara orang lain, takut pada tempat-tempat yang baru, warna kuning, dan kebisingan, dia juga tidak bisa mengekspresikan perasaannya, dan selalu menggenggam tiga butir kerikil. Meskipun demikian dia sangat jenius, misalnya ia memiliki kemampuan khusus untuk memperbaiki hal-hal mekanis. Memang Rizwan Khan lebih mendapatkan perhatian dibanding adiknya. Sampai suatu ketika Zakir mendapatkan beasiswa ke San Fransisco Amerika Serikat yang harus meninggalkan Rizwan dengan Ibunya di Mumbai.
Bertahun-tahun berlalu, Zakir akhirnya menikah dengan Haseena (Sonya Jehan) di San Fransisco dan tidak pernah kembali menjenguk ibunya juga Rizwan di Mumbai. hingga tiba saatnya Ibunya Rizwan meninggal karena sakit. Keadaan ini membuat Rizwan pun harus pergi ke Amerika Serikat untuk tinggal bersama adiknya.
Dia tinggal di San Francisco dan membantu pekerjaan Zakir dengan mempromosikan produk kecantikan. Rizwan mencoba semua produknya dan mengingat khasiat produknya. Kemudian dia mempromosikannya dengan sangat jujur. Saat akan menyebrang jalan dia melihat banyak warna kuning di sekitarnya, membuatnya ketakutan dan hampir tertabrak kereta listrik. Semua orang kesal dan berteriak, membuat Rizwan semakin panik, tapi seseorang menyuruh mereka semua tenang dan meninggalkannya. Disitulah awal pertemuannya dengan Mandira (Kajol), seorang janda muda yang memiliki seorang anak bernama Sameer (Yuvaan Makaar). Rizwan menyukainya dan selalu datang ke salon tempat Mandira bekerja.
Istri Zakir, adalah seorang dosen psikologis dan dia yang pertama kali mendiagnosis Rizwan menderita Asperger's syndrome. Dia memberikan Rizwan handycame agar dia tidak takut pada tempat-tempat baru. Handycame itu tidak hanya berguna untuk mengatasi ketakutannya, tapi dia gunakan juga untuk merekam Mandira saat sedang bekerja. Rizwan meminta Mandira memotong rambutnya dan saat itu dia mengatakan, “Marry me”. Mandira terkejut dan menganggap Rizwan hanya bercanda, tapi dia terus mengatakannya berulang-ulang sampai Mandira kesal dan memberikan syarat padanya untuk menemukan satu tempat di San Francisco yang belum pernah dia kunjungi.
Sameer (Sam) mulai menyukai Rizwan saat mereka pergi ke museum dan Rizwan berhasil memenangkan kuis dengan menebak nama binatang sebanyak-banyaknya. Kemudian Rizwan bersama Madira dan Sam mengunjungi tempat-tempat yang dia janjikan pada Madira, namun semua tempat yang mereka kunjungi sudah pernah Madira kunjungi sebelumnya. Sampai suatu hari Rizwan mengajak Madira keluar dan melihat kota San Francisco dari atas bukit yang tertutup awan lalu pelan-pelan awannya menghilang menunjukan kemegahan kota. Madira tersentuh dan mau menikah dengan Rizwan.
Ekspresi Rizwan saat itu tampak dipaksakan dan menjadi sangat menggelikan, sepertinya Shahrukh Khanberusaha keras menahan luapan kegembirannya mengingat perannya sebagai penderita Asperger's Syndrome.
Madira dan Rizwan menikah tanpa persetujuan Zakir. Dia hanya ingin kakaknya menikah dengan orang beragama Islam, sedangkan Mandira beragama Hindu. Meskipun Zakir tidak setuju, pernikahan tetap berlangsung dan Haseena datang merestui mereka. Mereka tinggal di kota Banville, bertetangga dengan keluarga Garrick. Mereka hidup harmonis, Madira membuka salon sendiri dan Rizwan berhasil menjadi ayah yang baik sekaligus teman terbaik bagi Sam Khan (membawa nama belakang ayahnya).
Terdengar kabar serangan WTC pada 11 September yang berkaitan dengan perang Afghanistan dan agama Islam merubah segalanya. Rizwan dan Madira mengunjungi keluarga Garrick yang kehilangan anggota keluarganya akibat serangan WTC. Rizwan menggunakan baju koko serba putih dan membaca surat Al-Fatihah diantara orang-orang yang membawa lilin yang beragama Kristen. Orang-orang disekitarnya menghindar dan memandang sinis kearahnya. Reese anak dari keluarga Garrick, yang juga sahabat Sam, juga menjauhi Sam. Di sekolah Sam dikucilkan teman-temannya karena memiliki nama belakang Khan dari Ayahnya Rizwan Khan yang beragama Islam.
Rizwan memberikan Sam sepatu, namun Sam sedikit kesal karena kejadian di sekolahnya. Keesokan harinya dia menggunakan sepatu itu. Dia menemui Reese memintanya berteman kembali, tapi terjadi perdebatan diantara mereka di lapangan sepak bola. Hal itu menarik perhatian siswa senior dan ikut menghajar Sam. Sam tidak terima dirinya terus disalahkan karena kejadian 11 September itu. Reese mencoba melerai tapi anak yang lain memegangnya. Sam menendang bola dan mengenai kepala salah satunya. Dan anak itu menendang balik tepat ke jantung Sam. Hal itu menyebabkan Sam meninggal.
Madira sangat tertekan dia menyesal karena menikahi seseorang yang memiliki nama Khan. Dia juga terus mencari tahu siapa yang membunuh anaknya. Sedangkan Reese terus menutup mulut karena diancam siswa senior. Madira meminta Rizwan pergi. Saat adegan ini Kajol beracting optimal, dia meluapkan kesedihannya di tengah lapangan tempat Sam meninggal. Dia berteriak pada Rizwan dan merasa lebih baik mati. Rizwan yang panik memintanya jangan mati. Lalu Madira mengusir Rizwan dan dia baru boleh kembali setelah mengatakan pada Presiden Amerika Serikat dan semua warga Amerika kalau yang bernama Khan bukan teroris dan Sam bukan teroris. Rizwan pun pergi menggunakan sepatu Sam dan melakukan perjalanan menemui Presiden. Dalam perjalanannya, Rizwan terus berusaha untuk menemui Presiden AS untuk mengatakan “My Name Is Khan, and I’m not a terrorist!”. Bukan perjalanan yang mudah yang dilalui Rizwan, banyak berbagai rintangan yang dihadapinya. Namun karena kebaikan, usaha dan kejujurannya  Rizwan  membantu suku lain yang walaupun bukan beragama Islam. Kebaikan Rizwan mendapat perhatian dari seluruh masyarakat AS, hingga Presiden AS tertarik untuk bertemu Rizwan. Rizwan akhirnya dapat bertemu dengan presiden yang baru, seorang senat berkulit hitam yang mengaguminya, Barack Obama (Christopher B. Dunchan). Dia berkata pada Rizwan, “Your name is Khan and you are not a terrorist”.

                                                                                                                                                  


Kelebihan Film :

=> Kelebihan dari film ini yaitu dapat membuka pandangan tentang Islam, bahwa Segala sesuatu yang bersifat negatif tidak selalu seperti yang dipikirkan, misalnya : semua orang Islam teroris padahal belum tentu  

=> Memiliki pesan moral yang bagus dari film ini, sehingga tidak heran jika film ini mendapatkan banyak penghargaan.  

=> Film ini mengajarkan rasa saling menghormati dan menghargai satu pemeluk agama dengan pemeluk agama lain.  

=> Adanya suatu gambaran yang real tentang kehidupan umat muslim Amerika pasca serangan 9/11. 

=> Memberikan gambaran tentang seorang penderita asperger’s syndrome. 

=> Ceritanya menarik  

=> Dimainkan oleh artis Bollywood ternama yang sudah tidak diragukan lagi kemampuannya.    

Kekurangan Film 
   

       => Durasi film yang agak lama.

       => Ada beberapa adegan kekerasan, misalnya saat Rizwan diinterogasi polisi dan saat Sameer       dianiaya.
 

Penilaian (Sudut Pandang) :

Menurut saya, Film ini mengandung banyak pesan. Selain kegigihan seorang penderita Asperger's Syndrome. Dalam menepati janjinya. Jika ingat pesan ibunya Rizwan, di dunia ini hanya ada dua macam orang yaitu orang baik dan orang jahat, maka kita tinggal memilih akan menjadi orang macam apa? Dan tentunya setelah menonton film ini kita memilih menjadi orang baik yang disenangi dan dikagumi banyak orang seperti Khan. Kita harus selalu ingat bahwa tidak ada perbedaan antara agama, ras, suku, atau warna kulit karena kebaikan bisa kita lakukan pada siapa pun. Fim ini juga membuktikan kebenaran pernyataan “Di balik kekurangan selalu ada kelebihan” yang telah membuktikan dan membersihkan nama Islam dari sisi negatif bahwa tidak semua umat Islam adalah teroris. Melalui sifat  Rizwan Khan yang memiliki kelebihan otak yang cerdas dan hati yang tulus.