Senin, 30 Desember 2013

Efek dan Gejala Depresi Pada Anak Remaja


       Anak remaja yang mengalami depresi dapat menimbulkan efek merugikan pada kehidupan dirinya sendiri. Cara paling mudah untuk melindungi kehidupan anak yang sedang depresi adalah mendeteksi secara dini gejala depresi pada anak, lalu memberikan penanganan agar kehidupannya terselamatkan.

Berikut ini adalah tanda-tanda apabila seorang anak mengalami depresi:

  • Uring-uringan atau gampang marah, ini adalah gejala yang paling umum dari orang yang depresi. Bahkan dalam beberapa kasus sering terjadi ledakan amarah. 
  • Merasakan sakit atau nyeri yang samar-samar, apabila seorang remaja merasakan sakit kepala sakit perut, dan keluhan lain yang tak nampak secara fisik penyebabnya dan tak menunjukkanmasalah medis. Maka kemungkinan si anak mengalami depresi.
  • Peka terhadap kritik, seseorang yang sensitif terhadap kritikan terkadang normal. Akan tetapi bila seorang remaja terlalu marah ketika dikritik, bisa jadi remaja tersebut sedang mengalami depresi.
  • Berkumpul dengan kenalan-kenalan baru, jika seorang remaja menjauhi teman-teman lama,keluarga dan sahabat kemudian lebih sering berkumpul dengan komunitas yang baru dikenalnya.





Depresi Pada Anak Remaja dan Efek Buruknya

       Mengapa kita harus secepatnya menolong remaja yang depresi? Karena depresi pada anak remaja potensial membawa efek buruk dalam kehidupannya bahkan dapat menghancurkan kehidupan remaja dan sangat sulit untuk dipulihkan. Berikut ini adalah berbagai dampak buruk remaja yang depresi:

  • Bermasalah di sekolah, energi yang rendah menyebabkan sulit berkonsentrasi untuk menerima pelajaran. Nilai rendah, tingkat kehadiran buruk, dan tidak sanggup mengerjakan tugas sekolah.
  • Perasaan rendah diri sangat dominan, mengalami gangguan makan.
  • Kecanduan game computer dan surfing internet sebagai mekanisme pelarian.
  • Penyalahgunaan zat, seperti kecanduan alkohol atau pun obat-obatan terlarang.
  • Sering berperilaku ceroboh, seperti kurang hati-hati dalam berkendara, sering ceroboh meletakkan benda-benda tidak pada tempatnya. Sehingga potensial menyebabkan bencana.
  • Kekerasan menjadi sifat dominan dalam kehidupan sehari-hari, timbul rasa kebencian pada seseorang.
  • Mencederai diri sendiri, mulai dari menarik rambut sendiri sampai menyayat nadi sendiri.
  • Dalam tahap ekstrim, sering melontarkan komentar-komentar tentang kematian dan muncul hasrat untuk bunuh diri. Oleh karena itu depresi perlu dideteksi lebih dini agar si anak tidak terlanjur mengalami dampak buruknya.

             Menurut saya, yang menyebabkan seorang anak menjadi depresi ada dua, yang pertama bisa karena faktor keluarga, contohnya jika dalam keluarga tersebut si anak sering mendengar dan melihat orangtua mereka yang selalu bertengkar hingga menjadi broken home. disini karena anak tersebut masih butuh kasih sayang dari kedua orang tua, kurang perhatian, kurang kepedulian sehingga timbul sisi negatif yang membuat si anak mencari atau melampiaskan kejenuhannya dengan lingkungan luar yang liar, atau pergaulan bebas.
            Yang kedua, faktor pergaulan, faktor ini berkaitan dengan faktor yang pertama. Contohnya ketika anak mengalami depresi, khawatir  dia akan mencari kesenangan untuk melampiaskan rasa depresi nya. Entah dengan mencoba hal-hal yang negatif, seperti narkoba, seks bebas ataupun mengikuti geng motor yang merugikan orang lain. Pengaruh buruk ini juga bisa melalui internet. Faktor ini sangat cepat untuk mempengaruhi anak yang sedang depresi.
Jadi, betapa pentingnya peran orangtua untuk mendidik anaknya agar tidak menjadi seorang anak yang merugikan orang lain dan dirinya sendiri.

Semoga bermanfaat :)

0 komentar:

Posting Komentar