Rabu, 25 Juni 2014

Mengenal Teknologi Augmented Reality dan Virtual Reality

Nama   : Dini Dwi Rahayu
NPM   : 12111155
Universitas Gunadarma

“Mengenal Teknologi Augmented Reality dan Virtual Reality”

Banyak yang belum mengetahui apa itu teknologi Augmented Reality dan Virtual Reality. Pada artikel ini, saya akan membahas tentang Augmented Reality dan Virtual Reality serta contoh aplikasinya. Selamat membaca..

Pengertian Augmented Reality
Augmented Reality (AR) atau Realitas Tertambah adalah teknologi yang menggabungkan benda-benda maya (baik berdimensi 2 dan/atau berdimensi 3) dan benda-benda nyata ke dalam sebuah lingkungan nyata berdimensi 3, lalu memproyeksikan benda-benda maya tersebut dalam waktu nyata agar terintegrasi dan berjalan secara interaktif dalam dunia nyata.

Aplikasi dan Contoh Augmented Reality
Teknologi ini biasanya digunakan pada bidang militer, medis, komunikasi, dan manufaktur yang mempunyai risiko besar dan membutuhkan tambahan benda-benda semu yang meniru benda-benda nyata sebelum diimplementasikan. Contohnya, pada pemeriksaan sebelum operasi seperti CT Scan atau MRI yang memberikan gambaran kepada ahli bedah mengenai anatomi internal pasien. Dari gambar-gambar tersebut, kemudian pembedahan direncanakan. AR dapat diaplikasikan sehingga tim bedah dapat melihat data CT Scan atau MRI pada pasien saat pembedahan berlangsung.
Peranti Augmented Reality
Pada umumnya Augmented Reality membutuhkan alat masukkan (input device) seperti kamera atau webcam, alat keluaran (output device) seperti monitor atau Head Mounted Display (HMD), alat pelacak (tracker) agar benda maya tambahan berupa penanda (marker) yang dihasilkan berjalan secara real-time atau mungkin interaktif walaupun benda nyata yang menjadi induknya digeser-geser, dan komputer untuk menjalankan program AR.

Cara Kerja Augmented Reality
Augmented Reality bekerja berdasarkan deteksi citra, dan citra yang digunakan adalahmarker. Prinsip kerjanya adalah kamera yang telah dikalibrasi akan mendeteksi markeryang diberikan, kemudian setelah mengenali dan menandai pola marker, webcam akan melakukan perhitungan apakah marker sesuai dengan database yang dimiliki. Bila tidak, maka informasi marker tidak akan diolah, tetapi bila sesuai maka informasi marker akan digunakan untuk me-render dan menampilkan objek 3D atau animasi yang telah dibuat sebelumnya.

Perbedaan Virtual Reality dan Augmented Reality
Virtual Reality menggantikan kenyataan dengan dunia semua secara keseluruhan, sedangkan Augmented Reality menambahkan atau melengkapi kenyataan dengan benda-benda semu.

Pengertian Virtual Reality
Virtual Reality (VR) atau Realitas Maya adalah teknologi yang memungkinkan user dapat berinteraksi dengan suatu lingkungan berdimensi 3 yang disimulasikan oleh komputer terhadap suatu objek nyata atau imajinasi, sehingga membuat user seolah-olah terlibat secara fisik pada lingkungan tersebut.

Aplikasi dan Contoh Virtual Reality
Teknologi ini biasanya digunakan pada bidang medis, arsitektur, dan penerbangan yang mempunyai risiko yang sangat besar dan membutuhkan prototype yang meniru kondisi nyata sebelum diimplementasikan. Contohnya, seorang calon pilot dapat menggunakan VR untuk simulasi penerbangan menggunakan komputer khusus untuk melakukan ujian.

Peranti Virtual Reality
Virtual Reality biasanya membutuhkan peralatan-peralatan khusus, seperti layar komputer (screen) untuk menampilkan lingkungan, pengeras suara (speaker) untuk menerima informasi pendengaran, pelacak (tracker) untuk memonitor gerakan kepala user, sarung tangan (glove) untuk menangkap gerakan tangan dan mengirimkan informasi gerakan ke sistem, alat bantu jalan (walker) untuk memantau gerakan kaki, dll.

Cara Kerja Virtual Reality
Pada prinsipnya, user melihat suatu dunia semu yang sebenarnya merupakan gambar-gambar dinamis hasil dari simulasi komputer. Melalui peranti-peranti khusus VR, userdapat berinteraksi dengan dunia semu dan mendapatkan umpan balik yang seolah-olah nyata, baik secara fisik maupun psikologis.

Untuk lebih jelasnya, berikut contoh aplikasi Augmented Reality dan Virtual Reality.


Gambar Aplikasi Augmented Reality


Gambar Perangkat Virtual Reality


Referensi :
==> http://id.wikipedia.org/wiki/Realitas_maya
==> http://id.wikipedia.org/wiki/Realitas_tertambah




Sabtu, 21 Juni 2014

Sistem Pengganti Surat Rujukan Dokter Spesialis Menggunakan Smart Card Untuk Pegawai Negeri

(REVISI)

Proposal Penelitian
"Sistem Pengganti Surat Rujukan Dokter Spesialis Menggunakan
Smart Card Untuk Pegawai Negeri"



Nama       : Dini Dwi Rahayu

NPM       : 12111155

Universitas Gunadarma




Latar Belakang


Perkembangan teknologi terutama dalam bidang teknologi informasi pada saat ini telah berubah dengan cepat seiring dengan kemajuan zaman. Akibat dari kemajuan teknologi terutama dalam dunia teknologi informasi, semakin banyaknya bermunculan perangkat-perangkat lunak untuk mengatasi permasalahan informasi. Dalam kehidupan, informasi memegang peranan penting sehingga yang dibutuhkan didapat dengan cepat, akurat dan mudah. Penulis berkeinginan merancang suatu sistem informasi, salah satu contohnya dalam bidang kesehatan. Semua dilakukan secara sistem komputerisasi dengan dirancang menggunakan  sebuah perangkat lunak.
Suatu sistem sangat dibutuhkan dalam suatu perusahaan atau instansi pemerintahan, karena sistem sangat menunjang terhadap kinerja perusahaan atau instansi pemerintah baik yang berskala kecil maupun besar. Supaya dapat berjalan dengan baik diperlukan kerjasama diantara unsur-unsur yang terkait dalam sistem tersebut. Ada berbagai pendapat yang mendefinisikan pengertian sistem, seperti dibawah ini:
“Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan , berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu” (Jogiyanto,2005,1).
Masih dalam buku “Analisia dan Desain sistem informasi” karangan jogiyanto menerangkan:
“Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu” (Jogiyanto,2005,2).
Sistem yang dirancang berfungsi membantu proses pembuatan surat rujukan untuk dokter spesialis. Permasalahan yang dihadapi adalah bagaimana menciptakan suatu sistem yang cepat, cermat dan teliti dengan menggunakan bantuan mesin Automatic Teller Machine (ATM)  untuk melakukan pembuatan surat rujukan menggunakan smart card. Mengingat akan kurang efisiennya pekerjaan tersebut apabila dilakukan secara manual khususnya terhadap penggunaan waktu pembuatannya, maka perlu adanya proses otomatisasi dalam melaksanakan suatu informasi.

Penulis mengumpulkan data-data dan mencari informasi untuk menemukan masalah yang terdapat pada sistem yang sedang berjalan. Masalah yang ditemukan pada sistem yang berjalan itu adalah proses pembuatan surat rujukan Dokter Spesialis untuk para Pegawai Negeri Sipil, pada saat ini dalam proses pembuatannya yang lama, rentan kesalahan karena pembuatannya dilakukan dengan sangat manual yaitu dengan penulisan tangan, dan masih menggunakan media kertas yang bisa menyebabkan penumpukan arsip-arsip serta rentan akan kerusakan. Hal tersebut membuat sistem pembuatan surat rujukan dokter spesialis ini menjadi tidak efektif dan efisien.

Untuk itu, penulis akan mengembangkan sistem pembuatan surat rujukan yang masih manual tersebut dengan perancangan secara komputerisasi dan dirancang menggunakan sebuah program, dengan menggunakan Automatic Teller Machine (ATM). Cara melakukannya hampir sama apabila kita ingin mengambil uang di ATM dengan menggunakan smart card, seperti ATM BRI, Mandiri, BCA. Hanya outputnya saja yang berbeda, mesin ATM ini hanya tersedia di Rumah Sakit Umum Daerah. Jadi untuk para Pegawai Negeri Sipil akan dimudahkan dalam proses pembuatan surat rujukan nya, karena tidak perlu harus meminta ke Dokter pribadi atau Puskesmas. Di dalam “Smart Card” akan tertera nama pasien Pegawai Negeri Sipil (PNS), nomor askes pemilik, dan data keaslian Dokter Pribadi yaitu sidik jari dokter pribadi. Jadi tidak perlu menggunakan kartu askes lagi, karena dalam smart card tersebut sudah meliputi data lengkap dan sidik jari asli dari Dokter Pribadi, sehingga tidak perlu lagi meminta izin dengan tanda tangan asli dari Dokter Pribadi untuk pembuatan surat rujukan tersebut.




Metode Penelitian

        Sistem ini dibuat dengan metode pengumpulan data dan informasi dalam proses pembuatan surat
rujukan kepada puskesmas atau dokter yang bersangkutan, setelah itu penelitian dan pengamatan
langsung pada objek yang telah dipilih yang menyangkut tentang pembahasan judul, serta
perancangan pada sistem yang akan dibuat.

Perancangan Sistem

   Setelah melakukan analisa terhadap data-data yang digunakan, maka dilakukan tahap perancangan
aplikasi sistem yang disesuaikan dengan kebutuhan dari Sistem Informasi. Berikut perbandingan dari
sistem pembuatan surat rujukan Dokter Spesialis untuk Pegawai Neger Sipil yang saat ini masih dibuat secara manual dengan sistem pengganti surat rujukan Dokter Spesialis Menggunakan Smart Card:

==> Pembuatan Surat Rujukan Secara Manual :

 Prosedur  pembuatan surat rujukan :

·    Pasien (Pegawai Negeri Sipil) datang ke Puskesmas atau Dokter pribadi untuk meminta surat rujukan.
·  Pasien menunjukkan kartu askes ke pihak Puskesmas/Dokter pribadi untuk  pembuatan rujukan Dokter Spesialis yang dituju.
·    Puskesmas/Dokter pribadi membuat surat rujukan dengan melengkapi data yang ada dalam surat rujukan.
·         Puskesmas/Dokter pribadi memberikan surat rujukan kepada pasien.
·         Pasien datang ke Rumah Sakit yang dituju dengan menunjukan kartu askes dan surat rujukan.
·         Pasien mendapat nomor antrian dan dipersilahkan menunggu diruang tunggu.
·         Pasien datang ke Dokter Spesialis untuk diperiksa dan berobat.
·         Pasien mengambil obat dari resep dokter ke apotek yang disediakan. 

==> Pembuatan Surat Rujukan Menggunakan Smart Card

Prosedur Pembuatan Surat Rujukan Menggunakan Smart Card :

·        Pasien (Pegawai Negeri Sipil)  datang ke Rumah Sakit.
·        Pasien mengunjungi mesin ATM yang disediakan di Rumah Sakit.
·        Pasien membuat surat rujukan dengan mengisi perintah yang diminta dalam form ATM menggunakan smart card.
·        Pasien mendapat surat rujukan yang dipilih dan nomor antrian secara otomatis dari mesin ATM tersebut dan dipersilahkan menunggu diruang tunggu.
·        Pasien datang ke Dokter Spesialis yang dituju untuk diperiksa dan berobat.
·        Pasien mengambil obat ke apotek  yang disediakan.

Dari uraian kedua prosedur pembuatan surat rujukan diatas, tentu dapat dibedakan mana yang lebih
mudah, singkat dan otomatis cara pembuatannya. Dengan prosedur menggunakan smart card, tentu

pasien akan merasa lebih mudah.
==> Diagram Zero (DFD)



Perancangan Input

       Pada tampilan awal program, penulis merancang menu login untuk dapat masuk ke menu utama, tetapi sebelum masuk ke menu utama, tentu peserta harus memiliki sebuah Smart Card yang merupakan kunci dari pembuatan surat rujukan tersebut. Seperti gambar dibawah ini adalah bentuk smart card yang cara penggunaannya cukup di gesekan kepada mesin ATM sehingga proses pembuatan akan di proses. 


Setelah peserta menggesekan smart card nya pada mesin ATM, lalu akan muncul tampilan seperti dibawah ini. Peserta diminta untuk memasukan nama dan nomor kartu askes. Jika data yang dimasukan cocok, maka peserta bisa masuk ke layar berikutnya. 
Dalam menu utama input yang dirancang terdiri dari input nama pasien (PNS) dan No. Kartu Askes. Seperti pada gambar berikut ini :


Perancangan Proses 

        Ketika pesrta (Pasien) sudah berhasil melakukan Login, makan form selanjutnya akan menampilkan data inti yaitu surat rujukan. Seperti form dibawah ini :

Pada form tersebut, peserta diminta untuk mengisi data yang tersedia secara lengkap dan benar serta langsung sudah tertera sidik jari Dokter Pribadi peserta secara otomatis, jadi peserta tidak perlu lagi meminta tanda tangan Dokter pribadi dalam meminta izin pembuatan surat rujukan ini, karena dengan sidik jari, data keaslian Dokter Pribadi sudah ada, sidik jari tersebut akan tampil secara otomatis disebabkan oleh Smart Card yang pertama kali kita gesekan pada mesin ATM. Karena pada Smart Card sudah ada sidik jari Dokter Pribadi dari peserta masing-masing.

Perancangan Output

      Setelah peserta mengisi data dengan lengkap dan benar, lalu kita cetak surat rujukan yang telah kita isi,  hanya dengan meng-klik “Cetak”, setelah itu, output akan keluar berupa surat rujukan dan nomor antrian, seperti dibawah ini:



Hasil yang keluar tidak hanya surat rujukan, tetapi beserta dengan nomor antriannya. Nomor antrian secara otomatis akan keluar, karena setiap smart card yang kita gesekan, saat itu juga sistem nomor antrian akan bekerja.




Referensi :