7 Alasan mengapa orang
berkuliah
Melanjutkan pendidikan ke
perguruan tinggi atau kuliah tentunya adalah idaman setiap orang. Meskipun
tidak semua berfikiran seperti itu, namun mayoritas. Pendidikan yang semakin
tinggi tentu dalam masyarakat umum lebih dipandang dan “terjamin”. Apalagi
sebagai orang tua, memiliki anak yang kuliahan hingga menyandang status
“Sarjana” adalah idaman sekaligus kebanggan yang tak ternilai harganya.
Begitupun dengan mereka calon dan telah menjadi
mahasiswa, ada ketertarikan tersendiri sebagai seorang anak kuliahan.
Bukan hanya untuk belajar dan menerima segudang tugas dari para dosen, namun
lebih dari itu lagi. Menjadi anak kuliahan memiliki “nilai lebih”.
Menemukan dan mengalami
hal-hal baru dalam dinamika kampus yang penuh dengan gejolak akademis dan non
akademis yang menantang. Ketertarikan untuk menjadi anak kuliahan, memang tak
sekadar hanya untuk mengejar cita-cita semata, ada 7 alasan mendasar mengapa
seseorang ingin kuliah, yaitu:
1. Mencari Pekerjaan.
Alasan ini paling utama dan mendominasi seseorang
kuliah. Bahkan dalam persespsi mahasiswa, kuliah membantu untuk
memperoleh pekerjaan, meskipun nantinya pekerjaanya terkadang tak sejalan
dengan keilmuan yang digeluti dalam perguruan tinggi sebelumnya. Ini
lumrah terjadi dilapangan, pada intinya ingin dapat kerja dan bisa mencukupi
kebutuhan hidup.
Belum lagi beberapa kampus belakangan ini di media
mempromosikan dan menyatakan siap untuk menghasilakn sarjanan yang siap kerja,
dengan beragam jaringan lapangan kerja yang tersebar di perusahaan dalam negeri
mapun luar negeri.
2. Meningkatkan SDM
Kuliah untuk belajar dan mau meningkatkan sumberdaya
manusia, bagi sebagian mahasiswa saat ini menjadi prioritas kedua setelah
posisi pertama diatas yang mendominasi versi saya pribadi. Jarang terdengar
orang kuliah saat ini benar-benar ingin mau meningkat SDM (belajar dengan
serius) dan ilmunya bisa bermanfaaat untuk masyarakat.
Mahasiswa saat ini memang cenderung pragmatis, meskipun
ada, itupun bisa di hitung dengan jari. Individualis dan egois, dua sisi sifat
ini telah membentuk karakter manusia yang namanya mahasiswa.
3. Status Sosial
kuliah bagi sebagian masyarakat yang mampu atau
berduit tentu merupakan sebuah simbol dan lambang “kemampuan”. Kuliah yang
masih dipersepsikan sebagai pendidikan tinggi dengan biaya mahal
plus fasilitas pelengkap lainnya, adalah kebanggaan dan kepuasan
teresediri bagi si Orang tua dan Si mahasiswa. Bahkan ada yang
dengan jor-joran “mempublikasikan” sanak keluarga ataupun anak sendiri
kuliah sampai keluar negeri.
4. Berorganisasi
Ini pun menjadi pertimbangn yang cukup besar, mengapa
seseoraang semangat untuk kuliah. Selain untuk menjalankan aktivitas
perkuliahan yang formal, kegiatan ekstra atau organisasi untuk mengisi
waktu luang sangat memberikan kontribusi besar terhadap mahasiswa bersangkutan.
Bahkan bagi mahasiswa yang aktif dan serius menekuni
organisasi, mampu dan bisa menjadi modal sekaligus jaminan ketika
terjun di lapangan untuk memperoleh pekerjaan .
5. Mencari Relasi
Kuliah selain berhadapan dengan orang dengan yang berasal
dari beragam daerah, suku, Ras, Agama, kuliah juga sarana tepat untuk mencari
relasi baru. Terkadang kampus di jadikan ruang strategis dalam membangun
jaringan, yang bertujuan untuk mengenal satu sama lainnya yang nantinya akan
mengarah pada sebuah tujuan pasti .
Semakin banyak memiliki teman(relasi) semakin bagus. Ini
bisa dimanfaatkan untuk mencari beragam informasi yang dibutuhkan oleh Si
mahasiswa dikemudian hari. Apalagi saat ini, pertumbuhan jejaring sosial yang
semakin merebak dikalangan mahasiswa. Dengan mudah membuat sebuah
komunitas di halaman Facebook, dan saling berinteraksi satu sama lain dengan
beragam tujuan, dari membicarakan aktivitasnsehari-hari hingga tawaran
pekerjaan, sangat membantu bukan!
6. Partisifasi
Bagi pelajar yang baru melanjutankan ke jenjang PT,
bahkan nyaris tak meiliki tujuan kenapa harus kuliah sebenarnya hanyalah untuk
menghindar dari pekerjaan rumah ataupun belum siap menacri lapangan pekerjaan.
Terkadang mahasiswa seperti ini hanyalah sekadar ikut-ikutan(partisifasi).
Kuliah hanya dijadikan sebagai trenseter, gagah-gahan dan
biar dianggap keren(intelek), padahal dalam hati kecil begitu menentangnya.
Mahasiswa seperti ini cenderung hanya menghabur-hamburkan uang dan suka
berfoya-foya.
7. Cari Jodoh
Tak bisa dipungkiri memang, meskipun sebagian
mahasiswa malu untuk menyatakan tujuan kuliah mereka sebagai ajang
untuk cari jodoh namun sudah banyak bukti yang telah lulus dari PT,
akhirnya menjalin hubungan serius dan menindaklanjuti kejenjnag yang lebih
serius(menikah).
Ini fakta yang berbicara, menjalin asmara sesama
anak kuliahan adalah hal objektif bisa kita saksikan. Mungkin karena sudah
merasa cocok dan satu pandangan.
0 komentar:
Posting Komentar